-->



Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page

Dugaan Ambisi Tersembunyi TA Saladin 'Ngotot' Kuasai Posisi Strategis di LPM, Rudi Suntari : Upaya Alihkan Perhatian LPJ Dana Hibah Rp 500 Juta ?



Dugaan Ambisi Tersembunyi TA Saladin 'Ngotot' Kuasai Posisi Strategis di LPM, Rudi Suntari : Upaya Alihkan Perhatian LPJ Dana Hibah Rp 500 Juta ?



MEDAN \||/ SUMATERA UTARA, WARTAONE.CO.ID - TA Saladin kembali menjadi sorotan setelah muncul dugaan bahwa ambisinya untuk menguasai beberapa posisi strategis di organisasi masyarakat khususnya di LPM, bertujuan untuk menutupi Laporan pertanggungjawaban (LPJ) khususnya mengenai penggunaan dana hibah sebesar Rp 500 juta yang belum terselesaikan. 


Dugaan ini kian menguat seiring dengan langkah-langkah yang diambil Saladin dan keluarganya untuk memegang kendali atas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Medan.


Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Saladin yang menurut 'versinya' kini mengaku atau mengklaim dirinya sebagai Ketua DPD LPM Kota Medan. Langkah ini diduga kuat sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari desakan berbagai pihak atas LPJ dana hibah yang belum terselesaikan.



"Ambisi Saladin dan keluarganya tampaknya lebih dari sekadar memegang kendali. Kami menduga ada upaya untuk menghilangkan jejak penggunaan dana hibah atau adanya permainan di dalam LPM," ujar ketua DPD LPM Kota Medan H. Rudi Suntari, SAg, MM turut angkat bicara.


Dugaan ini muncul berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari masa kepemimpinan Heri Bolon, dimana TA Saladin disebut sebagai orang yang paling tahu mengenai aliran dana tersebut.


Bahkan, istrinya juga dilibatkan sebagai Ketua Proyek Stunting, menambah kecurigaan bahwa keluarga Saladin memiliki kepentingan pribadi dalam pengelolaan dana hibah.


Sikap ngotot TA Saladin untuk menjadi Ketua LPM juga dicurigai sebagai bagian dari ambisinya untuk menguasai anggaran LPM dan membangun dinasti kekuasaan.


Langkah ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat dan anggota organisasi mengenai motif sebenarnya di balik ambisi Saladin.


Seiring dengan semakin kuatnya dugaan tersebut, banyak pihak mendesak agar dilakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan dana hibah dan transparansi dalam pengelolaan anggaran organisasi.


"Kami berharap ada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk mengusut tuntas masalah ini. Jangan sampai ada penyalahgunaan dana yang merugikan masyarakat," tegas Rudi Suntari.


"Keberanian Saladin untuk mengklaim posisi strategis di beberapa organisasi masyarakat ini memang patut diwaspadai," duga Rudi.


Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana hibah menjadi sangat penting untuk memastikan tidak ada pihak yang mengambil keuntungan pribadi dari dana yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat luas.


Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat dalam penggunaan dana hibah dan integritas dalam kepemimpinan organisasi masyarakat.


Masyarakat berharap agar pihak terkait segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengusut dugaan penyimpangan ini dan menjaga kepercayaan publik terhadap organisasi masyarakat.



TA Saladin terkesan menepis anggapan negatif terhadapnya ketika dikonfirmasi Wartawan mengatakan bahwa dana hibah 500 juta tersebut sepenuhnya dikendalikan oleh Almarhum Ketua DPD LPM Kota Medan ( M. Hery Bolon ). Beliau langsung membentuk Tim Kerja untuk merealisasikan anggaran tersebut.


Saladin menyebutkan Semua alur anggaran dibahas dalam Rapat Harian Pengurus secara intensif. Dan masing2 bidang kerja diinstruksikan untuk menyusun RAB program yang akan dilaksanakan.


Saladin turut memaparkan Program kerja yang dilakukan yaitu antara lain : Pembinaan Kelembagaan ke 21 Kecamatan dan Kelurahan, kemudian melakukan pembentukan satgas Bencana dan pelatihan serta pengadaan peralatannya,

selanjutnya membentuk Tim Monitoting dan evaluasi yang turun ke 21 Kecamatan berbasis dapil melakukan sosialisasi dan operasionalnya.



Hal lain disampaikannya dilakukan pembentukan satgas Stunting dan penyuluhan Stunting baik untuk ibu2 hamil, remaja dan kader Srikandi LPM, melaksanakan Rakerda DPD LPM Kota Medan, adanya pelaksanaan buka puasa dan safari ramadhan di 5 Dapil, pengadaan peralatan dan keperluan administrasi kantor, atk dan lainnya, terakhir diuraikannya Melakukan pengadaan atribut untuk Srikandi LPM kota Medan.

Dan kegiatan yang lainnya.


"Mengenai ambisi dan nafsu untuk menguasai LPM Medan, jujur tidak karakter saya haus jabatan. Dan tak pernah terpikir saya untuk menguasai LPM. apa yang dilakukan selama ini, hanya untuk menyelamatkan Marwah organisasi sesuai dengan amanah AD ART. Karena dirasakan adanya praktek kesewenangan dan  semena dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan oleh LPM Sumut," pungkasnya.(Red/Tim)

Leave A Reply