-->



Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display


404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page


MALANG, WARTAONE.CO.ID -  Hasil penelitian dan penelusuran salah seorang dosen dan peneliti senior di Universitas Brawijaya Malang Prof Sutiman Bambang Sumitro via WAG pada Rabu (16/6/2021), mengatakan " Hanya dengan cara ini kita bisa tahan terhadap serangan Virus Covid-19 yang menempel pada tubuh kita."


Prof. Sutiman Bambang Sumitro adalah seorang peneliti handal yang dimiliki oleh Universitas Brawijaya Malang. Beliau telah meluluskan lebih dari 60 Doktor dlm Bidang Mikrobiologi, reputasinya di Indonesia sudah tidak diragukan lagi.


Dalam acara pertemuan di Rektorat UNIBRAW, Malang. Beliau mengatakan bahwa Vaksin Virus Covid-19 nyaris tidak ada gunanya.


Ternyata inilah penyebabnya : 

Vaksin Covid-19 itu telah bermutasi menjadi ribuan varian Covid-19 baru di seluruh dunia. Beliau bersama anaknya yang ahli IT mengumpulkan data tersebut dari seluruh dunia. Di Indonesia sendiri telah ditemukan ratusan varian Covid-19.


Padahal Vaksin adalah Spesifik. Artinya, ia hanya efektif untuk menangkal jenis Virus Covid-19 tertentu saja. Kalau Virusnya sudah bermutasi, maka Antibodi yang dibentuk dari vaksinasi tersebut nyaris tidak akan efektif lagi untuk menangkal Virus Covid-19 yang telah bermutasi. 


Ini barangkali penjelasan, kenapa ada orang yang pernah terkena Covid-19 lantas sembuh, tetapi ternyata kambuh lagi.  


Lebih jauh Prof Sutiman mengatakan "Rekan kami, Rhiza M. Sajad menulis, bahwa tetangga beliau, dr. Noer Bahri Noor, sekarang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, padahal sebelumnya beliau sudah pernah terkena Covid-19 dan berhasil sembuh. Jadi inveksi Covid-19 dapat berulang.


Beberapa waktu yang lalu juga sempat diberitakan bahwa ada seorang perawat yang meninggal dalam kondisi hamil, karena Covid-19. Padahal sebelumnya ia sudah pernah terkena Covid-19 dan sembuh. 


Bahkan, salah satu relawan Covid-19 yang disuntik vaksin di Bandung tempo hari, diberitakan positif Covid-19 setelah dia pergi ke Semarang.


Dengan semakin banyaknya Mutan dan Varian Covid-19, nyaris sekarang tidak ada lagi yang aman dari Covid-19. Tak ada lagi yg bisa JUMAWA, bhw dirinya KEBAL dari Covid-19.


Jadi apa upaya yang harus kita tempuh, supaya tidak terkena Covid-19" penuturannya. 


"Jaga diri agar imunitas tubuh Anda tetap bisa tinggi terus. Sering-seringlah kena paparan sinar matahari, bekerja di terik matahari sehingga berpeluh-peluh, karena itu adalah exercise yang sangat bagus untuk meningkatkan Imunitas.


Dan sering-seringlah makan sayur dalam jumlah besar, agar kondisi badan / tubuh kita cenderung Basa (pH 7-14). Banyak sekali sayuran di sekitar kita. Bayam satu ikat cuma Rp. 2000,-

Kalau sehari menghabiskan bayam 3 ikat seorang diri, kan cuma keluar Rp. 6000,-. Makan sayur yang  banyak juga akan mengurangi volume karbohidrat / nasi putih, sehingga kita akan lebih sehat." kata Prof Sutiman. 


Pengobatan sederhana untuk Covid-19 yang bisa dilakukan di rumah, sebelum ke Dokter adalah:


Pertama, kita harus tahu bahwa batuk bukanlah penyakit utama, juga demam bukan penyakit utama.

Tetapi itu hanya reaksi tubuh sebagai perlawanan atas adanya infeksi, atau lainnya, termasuk sakit tenggorokan.


Kalau kita beli obat flu, 

isinya adalah pereda nyeri tenggorokan, pereda batuk kering, pereda demam, ada pengencer dahaknya kadang-kadang.


Dari sini kita belajar, untuk penyembuhan flu yg diobati sesuai dengan gejala sakitnya.


Katakanlah Covid-19, 

gejala sakitnya adalah radang tenggorokan, batuk kering, demam, dan sesak nafas. 

Maka pengobatannya adalah:


1. Istirahat Total. 

Ini wajib, apapun jenis sakit flu-nya, karena virus hanya bisa dilawan oleh antibodi. Sehingga harus benar-benar istirahat sampai fit.


2. Suplai vitamin dengan dosis double. Kalau saya kena flu biasanya minum: 

- Farmaton Vit 2x sehari

- Ester C 1000 mg 2x sehari

- Madu 5 sendok

- Habbats Cair 5 kapsul, 

- Zaitun 3 sendok.


3. Jika sesak nafas, karena semua jenis flu yang menyerang manusia memang menyebabkan atau dibarengi dengan sesak nafas, apalagi untuk orang yang memang sudah punya asma. Jadi tidak usah heran kalau Covid-19 katanya bikin sesak nafas, karena semua flu memang cenderung begitu.


Nah lanjut lagi, katanya prof Sutiman, 

kalau sudah sesak nafas, pengobatan yg mujarab adalah dengan :

1). Alat uap Nebulizer + obat Ventolin cair + cairan infus, bisa dilakukan sendiri di rumah, sangat mudah & tidak berbahaya.

2). Diuapi sehari 3x sampai hilang sesak nafasnya, biasanya 1-3 hari hilang sesaknya seiring dengan semakin membaiknya kondisi tubuh.

Jika batuk ada dahaknya, dg diuapi, ikutan sembuh juga batuknya. Masalahnya, dahak akan keluar banyak dan pasti membuat iritasi tenggorokan, sehingga membuat sakit tenggorokan.


4. Sakit tenggorokan diobati dengan Methyl Prednisolon dan pereda nyerinya Asam Mefenamat, biasanya 1 hingga 3x minum sudah sembuh.


5. Kalau ada demam, tinggal panasnya diturunkan dengan Paracetamol. Perlu diingat bahwa demam di sini berhubungan dengan infeksi, biasanya infeksi di tenggorokan atau radang tenggorokan. Kalau tidak ada radang tenggorokan, atau tidak parah, biasanya tidak akan demam.


6. Hindari makan buah yg bergetah, seperti, melon, nanas, semangka. Makanlah buah jeruk saja, jeruk itu sangat bagus.


7. Selama pengobatan ini, istirahat total dengan mengisolasi diri. Tidak usah mikir pekerjaan, tidak usah mikir yang lain-lain, karena cara ini yang akan bantu mempercepat penyembuhan." pungkasnya. (sby)

Leave A Reply